MAKALAH
EVALUASI
PROGRAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
OLEH
:
SANTI
SURAYA (835859647)
SRI
FITRIANI (835854949)
SRI
ATIKA SUMARNI (835902691)
Mata
Pelajaran : Prespektif Pendidikan
di Sekolah Dasar
Tutor : ZAIDAN JAUHARI,
S.Pd, M.T
PROGRAM
SI BI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2017.1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat kepada kami. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Evaluasi Program Pembelajaran
Di Sekolah Dasar”
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi beberapa
temuan yang telah diperoleh sehingga dapat dijadikan bahan kajian dalam
mengambil kebijakan terutama terkait dengan implementasi dalam kegiatan belajar
mengajar. Serta, sebagai salah satu referensi bacaan dalam mata pelajaran
Prespektif Pendidikan SD Program SI BI Guru Sekolah Dasar di Universitas
Terbuka.
Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut aktif
dalam pelaksanaan PKP dan kepada :
1. Bapak
Adi Winata, M.Si, sebagai kepala UPBJJ UT Palembang.
2. Bapak
Zaidan Jauhari, S.Pd., M.T selaku Tutor dan pembimbing dalam mata pelajaran
Presfektif Pendidikan SD.
3. Serta
semua pihak yang telah banyak membantu memberikan data dan informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan laporan ini.
Semoga kebaikannya
dapat diterima sebagai amal kebaikan di sisi Tuhan. Kami menyadari bahan yang
disajikan dalam mata pelajaran Prespektif Pendidikan SD ini masih memiliki
berbagai kekurangan. Namun demikian, kritik dan saran pembaca yang dapat
membangun peneliti, selalu diharapkan.
Sekayu, April
2017
Pemakalah
DAFTAR ISI
Lembaran Judul
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan
................................................................................................. 3
BAB
II. TINJAUAN TEORITIS
A.
Konsep Dasar Pendidikan .... ............................................. 4
B. Fungsi
Evaluasi Pendidikan ...................................................5
C. Tujuan
Evaluasi Pendidikan................................................... 8
D. Keguanaan
Evaluasi Pendidikan.............................................. 9
E. Proses
Evaluasi Pendidikan .................................................. 10
BAB III.
PEMBAHASAN
A.
Hakikat dan Potret Evaluasi Program
Pembelajaran di SD........ 11
1. Hakikat
Evaluasi Program Pembelajaran di SD.................. 11
2. Potret
Evaluasi Pembelajaran di SD.................................. 13
B.
Langkah- langkah Evaluasi Program
Pembelajaran di SD....... 14
1.
Langkah Evaluasi Program Pembejaran di SD.................. 14
2.
Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Program
Pembelajaran.........15
BAB IV. PENUTUP
A.
Kesimpulan
....................................................................... 18
B.
Saran................................................................................. 18
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Agenda pembangunan pendidikan suatu
bangsa tidak akan pernah berhenti dan selesai. Ibarat patah tumbuh hilang
berganti, selesai memecahkan suatu masalah, muncul masalah lain yang kadang
tidak kalah rumitnya. Begitu pula hasil dari sebuah strategi pemecahan masalah
pendidikan yang ada, tidak jarang justru mengundang masalah baru yang jauh
lebih rumit dari masalah awal. Itulah sebabnya pembangunan bidang pendidikan
tidak akan pernah ada batasnya. Selama manusia ada, persoalan pendidikan tidak
akan pernah hilang dari wacana suatu bangsa. Oleh karena itu, agenda
pembangunan sektor pendidikan selalu ada dan berkembang sesuai dengan dinamika
kehidupan masyarakat suatu bangsa.
Evaluasi
merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap
sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh
perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan
mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita
dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk
berubah menjadi lebih baik ke depan.
Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui
seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada
perubahan menjadi lebih baik. Jadi secara umum evaluasi
adalah suatu proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu
program. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk
mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa
dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau
kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat
berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah
daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas)
bagi setiap warga negara. Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya
yang terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya
peningkatan kualitas pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas
pembelajaran (instructional quality)
karena muara dari berbagai program pendidikan adalah pada terlaksananya program
pembelajaran yang berkualitas.
Oleh karena
itu, usaha meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya
peningkatan kualitas pembelajaran.
Peningkatan kualitas pembelajaran memerlukan upaya peningkatan kualitas program
pembelajaran secara keseluruhan karena hakikat kualitas pembelajaran adalah
merupakan kualitas implementasi dari program pembelajaran yang telah dirancang
sebelumnya. Upaya peningkatan kualitas program pembelajaran memerlukan
informasi hasil evaluasi terhadap kualitas program pembelajaran sebelumnya.
Dengan demikian, untuk dapat melakukan
pembaharuan program pendidikan, termasuk di dalamnya adalah program
pembelajaran kegiatan evaluasi terhadap program yang sedang maupun telah
berjalan sebelumnya perlu dilakukan dengan baik. Untuk dapat menyusun program
yang lebih baik, hasil evaluasi program sebelumnya merupakan acuan yang
tidak dapat ditinggalkan.
B. Rumusan Masalah
Mengingat
begitu luasnya pembahasan evaluasi sistem pendidikan, pada makalah ini kami
membatasi masalah pada pembahasan evaluasi program pembelajaran di sekolah
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari evalusi pendidikan secara menyeluruh.
Adapun masalah yang di ajukan adalah :
1.
Bagaimana proses evaluasi program pembelajaran di
sekolah ?
2.
Siapakah yang layak menjadi evaluator program
pembelajaran di sekolah ?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan ini adalah
:
1. Untuk memperoleh
gambaran teoritis tentang proses evaluasi program pembelajaran di sekolah
2. Untuk memperoleh gambaran teoritis tentang orang
yang layak menjadi evaluator program pembelajaran sekolah.
BAB II
TINJAUAN
TEORITI
A.
Konsep Dasar Evaluasi Pendidikan
Sebagaimana dikemukakan oleh Edwint
Wandt dan Gerald W Brown (1997) bahwa evaluasi itu menunjuk kepada atau
mengandung pengertian “ suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu “. Apabila definisi evaluasi yang dikemukakan Edwint Wandt
dan Gerald W, Brown untuk memberikan definisi tentang eveluasi
pendidikan, maka evaluasi pendidikan itu dapat diberi pengertian sebagai suatu
tindakan atau kegitan (yang dilaksanakan dengan maksud untuk) atau suatu
proses yang berlangsung dalam rangka menentukan nilai dari segala sesuatu dalam
dunia pendidikan. Secara singkat Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan atau
proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau
hasil-hasilnya. Berbicara tentang pengertian evaluasi pendidikan di Indonesia,
lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan
sebagai berikut :
Evaluasi
pendidikan adalah :
1) Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan
pendidikan, dibandingkan dengan
tujuan yang telah ditentukan
2) Usaha untuk
memperoleh informasi berupa umpan balik bagi
penyempurnaan pendidikan
Evaluasi berkaitan erat dengan
pengukuran dan penilaian yang pada umumnya diartikan tidak berbeda (indifferent), walaupun pada hakekatnya
berbeda satu dengan yang lain. Pengukuran (measurement) adalah proses
membandingkan sesuatu melalui suatu kriteria baku (meter, kilogram, takaran dan
sebagainya), pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian adalah suatu proses
transformasi dari hasil pengukuran menjadi suatu nilai. Evaluasi meliputi kedua
langkah di atas yakni mengukur dan menilai yang digunakan dalam rangka
pengambilan keputusan.
Evaluasi pendidikan memberikan
manfaat baik bagi siswa/peserta pendidikan, pengajar maupun manajemen. Dengan adanya
evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah
digapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana siswa mendapatkan
nilai yang memuaskan maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus,
motivator agar siswa dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana
hasil yang dicapai tidlak mernuaskan maka siswa akan berusaha memperbaiki
kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian stimulus positif
dari guru / pengajar agar siswa tidak putus asa. Dari sisi pendidik, hasil
evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk menetapkan upaya upaya
meningkatkan kualitas pendidikan.
B. Fungsi Evaluasi Pendidikan
1.
Fungsi Secara Umum
Secara umum,
evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses memiliki 3 macam fungsi pokok,
yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana,
(3) melakukan penyempurnaan kembali.
Setidak-tidaknya ada dua
macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, yaitu :
1)
Hasil evaluasi
itu ternyata menggembirakan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi evaluator, sebab tujuan yang
telah ditentukan dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan.
2)
Hasil evaluasi itu ternyata tidak menggembirakan atau
bahkan mengkhawatirkan, dengan alasan
bahwa berdasar hasil evaluasi ternyata dijumpai adanya penyimpangan-penyimpangan,
sehingga mengharuskan evaluator untuk bersikap waspada.
Evaluasi
yang dilaksanakan secara berkesinambungan akan membuka peluang bagi evaluator
untuk membuat perkiraan (estimasi), apakah tujuan yang telah dirumuskan akan
dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan, ataukah tidak, Apabila berdasar
data hasil evaluasi itu diperkirakan bahwa tujuan tidak akan dapat dicapai
sesuai dengan rencana, maka evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan
factor-faktor penyebabnya, serta mencari dan menemukan jalan keluar atau
cara-cara pemecahannya. Bukan tidak mungkin bahwa atas dasar data hasil
evaluasi itu evaluator perlu mengadakan perubahan-perubahan,
penyempurnaan-penyempurnaan atau perbaikan-perbaikan, baik perbaikan yang
menyangkut organisasi, tata kerja, dan bahkan mungkin juga perbaikan terhadap
tujuan organisasi itu sendiri.
2. Fungsi Secara Khusus
Bagi
peserta didik evaluasi pendidikan secara psikologis akan
memberikan pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kepastian
dan status dirinya masing-nasing di tengah-tengah kelompok atau kelasnya.
Dengan dilakukannya evaluasi terhadap hasil belajar siswa misalnya, maka para
siswa akan mengetahui apakah dirinya termasuk siswa yang berkemampuan tinggi,
berkemampuan rata-rata, ataukah berkemampuan rendah, juga para siswa yang
bersangkutan akan menjadi tahu atau mengerti di manakah posisi dirinya ditengah
teman-temannya. Apakah ia termasuk kelompok pandai, sedang ataukah termasuk
dalam kelompok bodoh.
Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan emberikan
kepastian atau ketetapan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh
manakah kiranya usaha yang telah dilakukannya selama ini telah membawa hasil,
sehingga ia secara psikologis memiliki pedoman atau pegangan batin yang pasti
guna menentukan langkah-langkah apa saja yang dipandang perlu, dilakukan
selanjutnya. Misalnya dengan menggunakan metode-metode mengajar tertentu,
hasil-hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan daya serap terhadap
materi yang telah diberikan harus dipertahankan. Sebaliknya, apabila
hasil-hasil belajar siswa ternyata tidak menggembirakan, maka pendidik akan
berusaha melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan sehingga hasil
belajar siswa menjadi lebih baik.
Bagi
peserta didik, secara didaktik evaluasi pendidikan (khususnya
evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan kepada mereka untuk
dapat memperbaiki meningkatkan dan mempertahankan prestasinya. Evaluasi hasil
belajar itu misalnya akan menghasilkan nilai-nilai hasi belajar untuk
masing-masing individu siswa. Ada siswa yang nilainya jelek, karena itu siswa
tersebut terdorong untuk memperbaikinya, agar untuk waktu-waktu yang akan
datang nilai hasil belajarnya tidak sejelek sekarang, sementara itu untuk siswa
yang sudah baik prestasinya akan termotivasi untuk selalu mempertahankan
prestasinya.
Bagi pendidik secara didaktik evaluasi
pendidikan itu setidak tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu ;
- · Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha/prestasi yang telah dic apaiu oleh peserta didiknya.
- · Disini evaluasi dikatakan berfungsi memeriksa (mendiagnosa), yaitu memeriksa pada bagian-bagian manakah para peserta didik pada umumnya mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, untuk selanjutnya dapat dicari dan ditemukan jalan eluar pemecahannya. Jadi disini evaluasi berfungsi diagnostic.
- · Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.
- · Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik. Dalam hubungan ini evaluasi pendidikan dlakukan untuk menetapkan, apakah seorang peserta didik dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus, dapat dinyatakan naik kelas ataukah tinggal kelas, dapat diterima pada jurusan tertentu atau tidak .
- · Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya.
Berdasarkan
pada hasil evaluasi, pendidik dimungkinkan untuk dapat memberikan petunjuk dan
bimbingan kepada para peserta didik; misalnya tentang bagaimana cara belajar
yang baik, cara mengatur waktu belajar dan sebagainya, sehngga
kesulitan-kesulitan yang dihadap peserta didik dalam PBM dapat diatasi
sebaik-baiknya. Jadi evaluasi pendidikan berfungsi bimbingan.
·
Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah
program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai.
Adapun secara administratif,
evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi, yaitu ;
1. Memberikan Laporan
Dengan
melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan
dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai hal ini biasanya tertuang dalam
bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar Siswa (Rapor).
2. Memberikan
Bahan-bahan Keterangan (Data)
Setiap keputusan pendidikan harus
didasarkan kepada data yang lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai
hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah
merupakan data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan
pendidikan dan lembaga pendidikan. Apakah peserta didik dapat dinyatakan lulus
atau tidak lulus, naik kelas atau tidak, dan sebagainya
3.
Memberikan Gambaran
Gambaran
mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran
tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta didik setelah
dilakukannya evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang
telah dilakukan untuk berbagai jenis mata-mata pelajaran tertentu (misalnya
Matematika dan IPA) pada umumnya kemampuan siswa sangat memprihatinkan.
Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh
berdasar data yang berupa Nilai Ujian Nasional (NUN), Nilai Ulangan Umum dan
lain-lain.
C.
Tujuan Evaluasi Pendidikan
1. Tujuan Umum
Secara umum,
tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu :
·
Untuk menghimpun bahan- bahan keterengan yang akan dijadikan sebagai bukti
mengenai taraf perkembangan peserta didik, setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
·
Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari
metode-metode pengajaran yang telah di[ergunakan dalam prosese pembelajarn
dalam jangka waktu tertentu.
2.
Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi
tujuan khusus dalam pendidikan adalah:
·
Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh
program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan
atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya
masing-masing.
·
Untuk mencari dan menemukan faktror-faktor penyebab
keberhasihan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program
pendidikan. Sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara
perbaikannya.
D.
Kegunaan Evaluasi Pendidikan
Diantara
kegunaan yang dapat dipetik dalam bidang pendidikan adalah:
1. terbukanya
kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh evaluasi tentang hasil-hasil yang
telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
- terbukanya kemungkinan untuk
dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah
dirumuskan dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
- terbukanya kemungkinan untuk
dalap dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program
pendidikan yang dipandang lebih berdaya guna dan berhasil guna sehingga
tujuan yang dicita-citakan akan dapat dicapai dengan hasil yang
sebaik-baiknya.
E.
Proses Evaluasi Pendidikan
Dalam
melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan secara sistematis dan terstruktur.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa evaluasi pendidikan secara garis
besar melibatkan 3 unsur yaitu input, proses dan out put. Apabila proAsesdur
yang dilakukan tidak bercermin pada 3 unsur tersebut maka dikhawatirkan hasil
yang digambarkan oleh hasil evaluasi tidak mampu menggambarkan gambaran yang
sesungguhnya terjadi dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah dalam
melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan secara umum adalah sebagai berikut :
·
Perencanaan (mengapa perlu evaluasi, apa saja yang
hendak dievaluasi, tujuan evaluasi, teknikapa yang hendak
dipakai, siapa yang hendak dievaluasi, kapan, dimana, penyusunan instrument,
indikator, data apa saja yang hendak digali, dsb)
·
Pengumpulan data (tes, observasi, kuesioner, dan sebagainya
sesuai dengan tujuan).
·
Verifiksi data (uji instrument, uji validitas, uji
reliabilitas, dsb).
·
Pengolahan data ( memaknai data yang terkumpul,
kualitatif atau kuantitatif, apakah hendak di olah dengan statistikatau non
statistik, apakah dengan parametrik atau non parametrik, apakah dengan manual
atau dengan software (misal : SAS, SPSS )
·
Penafsiran data, ( ditafsirkan melalui berbagai teknik
uji, diakhiri dengan uji hipotesis ditolak atau diterima, jika ditolak mengapa?
Jika diterima mengapa? Berapa taraf signifikannya?) interpretasikan data
tersebut secara berkesinambungan dengan tujuan evaluasi sehingga akan tampak
hubungan sebab akibat. Apabila hubungan sebab akibat tersebut muncul maka akan
lahir alternatif yang ditimbulkan oleh evaluasi itu.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hakikat dan Potert Evaluasi Program Pembelajaran
1. Hakikat Evaluasi Program dan
Evaluasi Program Pembelajaran
Menurut
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin (2008: 3 – 4) ada dua istilah, yaitu
“program” dapat diartikan sebagai “rencana”. Jika seorang siswa ditanya oleh
guru, apa programnya setelah lulus dalam menyelesaikan pendidikan di sekolah
yang diikuti, maka arti “program” dalam kalimat tersebut adalah rencana atau
rancangan kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus. Rencana ini mungkin
berupa keinginan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, mencari
pekerjaan, membantu orang tua dalam membina usaha, atau mungkin juga belum
menenukan program apapun.
Apabila
program ini langsung dikaitkan dengan evaluasi progam, maka program
didefinisikan sebagai satu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan
realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam program
yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan
sekelompok orang. Dalam pengertian tersebut ada empat unsur pokok untuk dapat
dikategorikan sebagai program, yaitu:
1. Kegiatan
yang direncanakan atau dirancang dengan seksama. Bukan asal rancangan, tetapi
rancangan kegiatan yang disusun dengan pemikiran yang cerdas dan cermat,
2. Kegiatan
tersebut berlangsung secara berkelanjutan dari satu kegiatan ke kegiatan yang
lain. Dengan kata lain ada keterkaitan antar kegiatan sebelum dengan
kegiatan sesudahnya,
3. Kegiatan
tersebut berlangsung dalam sebuah organisasi, baik organisasi formal maupun
organisasi non formal bukan kegiatan individual,
4. Kegiatan
tersebut dalam implementasi atau pelaksanaanya melibatkan banyak orang, bukan
kegiatan yang dilakukan oleh perorangan tanpa ada kaitannya dengan kegiatan
orang lain.
Pembelajaran
merupakan salah satu bentuk program, karena pembelajaran yang baik memerlukan
perencanaan yang matang dan dalam pelaksanaanya melibatkan berbagai orang, baik
guru maupun siswa, memiliki keterkaitan antara kegiatan pembelajaran yang satu
dengan kegiatan pembelajaran yang lain, yaitu untuk mencapai kompetensi bidang
studi yang pada akhirnya untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan, serta
berlangsung dalam organisasi. Agar pembelajaran bisa berjalan dengan efektif
dan efisien, maka perlu kiranya dibuat suatu program pembelajaran. Menurut
menurut Sudarwan Danim (2007: 12 -13, Program pembelajaran yang biasa disebut
juga dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan panduan bagi guru
atau pengajar dalam melaksanakan pembelajaran. Program pembelajaran yang dibuat
oleh guru tidak selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik, oleh
karena itulah agar program pembelajaran yang telah dibuat yang memiliki
kelemahan tidak terjadi lagi pada program pembelajaran berikutnya, maka perlu
diadakan evaluasi program pembelajaran. Evaluasi program adalah
pendekatan formal yang digunakan untuk menilai kebijakan pekerjaan/program
tertentu.Sebagai suatu pendekatan formal yang sistematis,evaluasi program
sering disebut sebagai penelitian evaluasi,yaitu penelitian yang hasilnya
digunakan untuk mengambil keputusan misalnya untuk merancang
perbaikan,melanjutkan program/menghentikan program.
Kerugian
yang terjadi bila evaluasi tidak pernah dilakukan, yaitu :
1. Guru dan sekolah tidak pernah tahu kualitas program
yang ditawarkan
2. Budaya untuk melakukan perbaikan secara sistematis
tidak pernah
terjadi
karena tidak pernah tersedia informasi.
3. Para guru
tidak tertantang untuk mengembangkan profesionalitas secara
berkelanjutan
4. Para siswa belajar secara rutin karena tidak pernah
ada upaya perbaikan
sistematis yang dilakukan.
CIPP (Context, Input,proces,Product)adalah salah satu model yang
populer. Context terkait dengan lingkungan tempat program beroperasiseperti
karakteristik masyarakat tempat berlangsungnya program pemberantasan buta
aksara (PBA). Jika model CIPP diterapkan pada evaluasi pembelajaran ,maka yang
menjadi sasaran penilaian adalah seluruh aspek program pembelajaran,mulai dari
lungkungan pembelajaran sbg context,kurikulum silabus perencanaan pembelajaran
buku fasilitas/alat peraga guru siswa sbg input,pelaksanaan pembelajaran sbg
proses,hasil belajar siswa sbg product.
Tujuan evaluasi program
adalah untuk mengetahui kualitas program pembelajaran termasuk untuk mengkaji
kekuatan dan kelemahanya.Secara khusus tujuan nya adalah:
1. Lingkungan
sekolah menunjang terjadinya [pembelajaran
2. Rencana
yang dibuat guru dapat dilaksanakan
3. Siswa
terlibat secara aktif dalam pembelajaran
4. Guru
menunjukan semangat dalam pembelajaran
5. Penilaian
proses pembelajaran dilakukan secara sistematis
6. Hasil
belajar siswa memenuhi harapan guru.
Komite sekolah mempunyai peran dalam peningkatan mutu
pelyanan pendidikan yang meliputi perencanaan,pengawasan,evaluasi program
pendidikan(UU no 20/2003 ttg sistem pendidikan pasal 56). Evaluasi program yang
dilakukan guru harus diawali dengan keinginan untuk mengkaji ulang apa yang
terjadi selama pembelajaran.
2. Potret Evaluasi Program Pembelajaran
Potret evaluasi program pembelajaran di SD masih remang-remang. Di
tingkat kelas dapat diketahui bahwa dalam rencana pembelajaran, evaluasi
program sudah direncanakan, namun pelaksanaannya masih menjadi tanda tanya.
Disamping itu, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas(PTK) yang dapat dikatakan
merupakan evaluasi program yang langsung ditindak lanjuti, mulai tumbuh, baik
yang dilakukan oleh guru sendiri, maupun secara kolaboratif.
Ditingkat sekolah, evaluasi progran pembelajaran
dilakukan melaui rapat guru, minimal pada setiap akhir semester, sedangkan
evaluasi program yang dilakukan secara formal oleh satu tim dengan melibatkan
komite sekolah masih belum banyak ditemukan.
B. Langkah
– langkah Program Pembelajaran SD
1.
Langkah-langkah Evaluasi Program Pembelajaran
Di SD
Langkah
penilaian yang dilakukan oleh guru, yaitu:
a. Pada awal semester guru menginformasikan silabus mata pelajaran yang
memuat rancangan dan kriteria
penilaian.
b. Mengembangkan indikator pencapaiankompeyensi dasar dan memilih
teknik penilaian yang sesuai.
c. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
d. Melaksanakan penilaian
e. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan
belajar peserta didik
f. Mengembalikan hasil pekerjaan siswa yang sudah diberi komentar.
7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
8. Melaporkan hasil penilain kepada pimpinan satuan pendidikan pada
setiap akhir semester dala bentuk
nilai prestasi belajar dan deskripsi
singkat.
Langkah langkah untuk
melakukan evaluasi program pembelajaran oleh guru dapat
dibuat sebagai berikut:
1. Menilai/mereviu rencana pembelajaran /RPP dengan menggunakan
format telaah RPP.
2. Menilai pelaksanakan /proses pembelajaran melalui refleksi dan dialog
dengan siswa.
3. Menganilis hasil belajar siswa.
4. Menyimpulkan kualitas (kualitas/kelemahan)pembelajaran.
5.
Menindaklanjuti temuan pada nomor 4 ketika
merencanakan pembelajaran berikutnya.
Langkah–langkah Evaluasi Program Pembelajaran
Oleh Sekolah
Dalam lampiran Peraturan
Menteri No. 20/2007 tentang standar penilaian pendidikan, telah ditetapkan
kegiatan yang harus dilakuakan oleh sekolah dalam menilai hasil belajar siswa
bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi siswa dalam semua mata pelajaran.
Kegiatan yang harus ditempuh sekolah dapat dibuat dalam langkah-langkah
evaluasi sebagai berikut:
1. Menetukan
KKM untuk setiap mata pelajaran.,kegiatan ini dilakukan melalui rapat dewan pendidik(rapat guru)dengan
mempertimbangkan karakteristik siswa, mata pelajaran, kondisi satuan pendidikan.
2. Mengoordinasikan
ulangan tengah semester,ulangan akhir semester,ulangan
kenaikan kelas.
3. Menentukan kriteria kenaikan kelas.
4. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran
untuksemua kelompok
mata
pelajaran.
5. Melaporkan pencapain hasil belajar tingkat satuan
pendidikan
kepada dinas
pendidikan kabupaten.
Evaluasi program yang
dilakukan oleh sekolah mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengembangkan
desain evaluasi program
Meliputi latar belakang dilakukanya penilaian program,masalah yang akan
dijawab melalui penilaian program,tujuan penilaian ,sasaran penilaian teknik
dan instrumen pengumpul data,serta analisis data.
2. Mengembangkan
instrumen
Dimulai dengan pembuatan kisi-kisi instrument yang menjabarkan variabel
penilaian menjadi indikator dan kemudian menetapkan teknik dan instrumen yang
sesuai untuk setiap variabel.
3. Melaksanakan
penilaian atau mengumpulkan data
Dilakukan sesuai dengan desain desan evaluasi dengan menggunakan instrumen
yang telah dikembangkan
4. Menganalis
data
Data dianalisis dengan mengorganisasikan data sesuai dengan jenisnya,hingga
dapat ditafsirkan dan dideskripsikan.
5. Menulis laporan
Laporan hasil
evaluasi memuat:
Abstrak
A.
Pendahuluan
: 1. Latar belakang
2.
Rumusan masalah
3.
Tujuan
B.
Metodologi :
1. Desain evaluasi program
2.
Sasaran penilaian
3.Teknik
dan instrumen pengumpul data
4.
Analisis data
C.
Hasil
evaluasi dan pembahasan.
2. Tindak
Lanjut Hasil Evaluasi Program Pembelajaran
Dengan
adanya informasi hasil evaluasi program pembelajaran, maka orang tua atau
masyarakat akan terpanggil untuk berpartisipasidan ikut mendukung upaya-upaya
peningkatan kualitas pembelajaran. Hasil evaluasi progam pembelajaran yang
dimasyarakatkan akan menggugah kepedulian masyarakat terhadap program
pembelajaran, menarik perhatiannya, dan akhirnya akan menumbuhkan rasa ikut
memiliki (self of belonging). Apabila
hal ini terbina dengan baik, maka akan tercipta suatu control yang ikut memacu
dan mengawasi kualitas pembelajaran. Selain itu, evaluasi juga merupakan upaya
meningkatkan motivasi guru untuk meningkatkan kinerjanya. Informasi hasil
evaluasi akan memberikan konfirmasi tentang komponen-komponen program
pembelajaran yang masih lemah dan perlu ditingkatkan. Bagi siswa informasi
hasil evaluasi yang berupa kemajuan hasil belajar siswa juga mempunyai manfaat
untuk meningkatkan motivasi belajar.
Orang tua
atau masyarakat akan terpanggil untuk berpartisipasi dan ikut mendukung
upaya-upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Hasil evaluasi progam
pembelajaran yang dimasyarakatkan akan menggugah kepedulian masyarakat terhadap
program pembelajaran, menarik perhatiannya, dan akhirnya akan menumbuhkan rasa
ikut memiliki (self of belonging). Apabila hal ini terbina dengan baik, maka
akan tercipta suatu control yang ikut memacu dan mengawasi kualitas
pembelajaran. Selain itu, evaluasi juga merupakan upaya meningkatkan motivasi
guru untuk meningkatkan kinerjanya. Informasi hasil evaluasi akan memberikan
konfirmasi tentang komponen-komponen program pembelajaran yang masih lemah dan
perlu ditingkatkan. Bagi siswa informasi hasil evaluasi yang berupa kemajuan
hasil belajar siswa juga mempunyai manfaat untuk meningkatkan motivasi belajar.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Peningkatan
kualitas pembelajaran membutuhkan adanya peningkatan kualitas program
pembelajaran secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Untuk meningkatkan
kualitas program pembelajaran membutuhkan informasi tentang implementasi
program pembelajaran sebelumnya. Hal ini dapat diperoleh dengan dilakukannya
evaluasi terhadap program pembelajaran secara periodik.
2. Untuk lebih
mengoptimalkan peran guru dalam evaluasi program pembelajaran, maka sebaiknya
evaluator dalam evaluasi program pembelajaran merupakan kombinasi antara
evaluator dari dalam dan evaluator dari luar dimana evaluator tersebut
mempunyai integritas memehami materi, menguasai teknik evaluasi, obbjektif dan
cermat, jujur dan dapat dipercaya.
B.
SARAN
1.
Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa,
guru hendaknya terus
menerus mengikuti hasil belajar yang
telah dicapai oleh siswa dari waktu
ke waktu. Informasi yang diperoleh
melalui evaluasi ini merupakan umpan
balik (feed back) terhadap proses belajar
mengajar. Umpan balik ini akan
dijadikan titik tolak untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses belajar
mengajar selanjutnya. Dengan demikian
proses belajar mengajar akan
terus dapat ditingkatkan untuk memperoleh
hasil yang optimal.
2.
Kepada evaluator di tingkat sekolah, seperti Kepala
Sekolah dan Pengawas
Pembina hendaknya dalam tugas
monitoringnya memiliki jadwal yang terprogram dan simultan, agar Program
Pembelajaran Guru dapat terkontrol dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarwan Danim. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta:
Bumi Aksara
Suharsimi Arikunto dan Cep Safrudin A.J. (2008). Evaluasi Program Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. (2008). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wardani, I.G.A.K. (2014).
Prespektif Pendidikan SD. Tangerang Selatan :
Universitas
Terbuka.
http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com.
